R27mUISKY8MAeCpFpAtsSpjGWGukfoZYVKEfkHA4

Apa Itu Perusahaan Startup? Ini Contoh dan Penjelasan Bisnisnya

Istilah "startup" (rintisan) sudah tidak asing lagi di telinga kita. Model bisnis satu ini berkembang sangat pesat, tak terkecuali di Indonesia. Banyaknya perusahaan startup yang bermunculan membuktikan bahwa bisnis ini sangat diminati dan cukup menjanjikan. Dampak positifnya tentu saja tersedia banyak peluang lapangan kerja dan variasi bidang pekerjaan baru.

Penjelasan Startup dan Contohnya
Gambar: freepik.com

Lantas apa itu startup? Apa saja contoh perusahaan startup di Indonesia yang memiliki skala bisnis besar maupun kecil? Berikut informasi mengenai penjelasan startup, contoh, dan perbedaan startup dengan bisnis lain.

1. Sejarah Singkat Startup

Cerita menarik mengiringi perkembangan pesatnya dunia start-up dari awal hingga kini. Sebelum setenar sekarang, start up memiliki kisah perjalanan yang panjang. Cikal bakal bisnis startup dimulai pada masa gelembung dot-com sekitar tahun 2000-an. Masa gelembung sendiri bisa diartikan sebagai kondisi dimana suatu hal sedang populer dan nilainya menjadi tinggi.

Itu adalah masa dimana perusahaan berbasis internet dan teknologi sangat menarik minat investor dan menjadikan sahamnya naik pesat. Sejak itulah banyak perusahaan baru yang muncul dan menjadikan internet sebagai penggerak utama bisnis mereka, yang kemudian munculah istilah startup.

Meski sudah sering mendengar istilah startup di kegiatan sehari-hari, pasti masih banyak sekali yang belum paham pengertian dari start up dan perbedaanya dengan bisnis konvensional lain.

2. Pengertian Startup

Kata startup berasal dari serapan Bahasa Inggris yang artinya bisnis yang baru dimulai atau dirintis. Apa itu startup secara lengkap: start up adalah bisnis rintisan yang masih dalam masa pengembangan, baik dalam hal produk, pelayanan, pasar, model bisnis dan lainnya.

Bisa dibilang startup adalah perusahaan yang masih remaja, yang masih banyak perubahan sebagai proses pendewasaannya untuk mendapatkan pola yang paling pas. Perusahaan yang didirikan kurang dari 5 tahun bisa dibilang sebagai startup.

Jika bisnis lain membuat produk yang diinginkan pasar, startup menyoroti kepada masalah yang terjadi di masyarakat. Oleh sebab itu, startup sering kali disebut problem solver atau pemecah masalah. Ciri khas dari startup yaitu selalu menghadirkan solusi dari masalah yang terjadi di pasar, salah satunya menggunakan teknologi. Sebagai contoh, e-commerce untuk solusi belanja online, ojek online sebagai alat memesan jasa transportasi, dll.

Pekerja startup umumnya didominasi oleh anak muda yang baru lulus kuliah. Sebagian perusahaan bahkan tidak mewajibkan pekerjanya untuk memiliki ijasah universitas. Selama memiliki skill yang mumpuni, perusahaan akan merekrut mereka. Biasanya yang seperti itu adalah posisi sebagai programmer. Jadi pastikan telah memiliki skill dasar programmer agar bisa masuk ke perusahaan startup besar.

3. Ciri-ciri Perusahaan Startup

Suatu perusahaan bisa dikatakan sebagai startup apabila memiliki 3 faktor, yaitu pendiri atau founder, pemberi dana atau investor, lalu produk atau layanan. Berikut adalah ciri-ciri lengkapnya:

  1. Memiliki investor
  2. Memiliki website dan go-mobile
  3. Inovatif
  4. Perkembangannya cepat
  5. Fleksibel
  6. Mengikuti program inkubator dan akselerator

Baca Juga: Website Kerja Freelance Terbaik

4. Perbedaan Startup dengan Perusahaan Konvensional

Secara legalitas tidak ada perbedaan antara perusahaan startup dan perusahaan konvensional lain pada umumnya. Semua harus berbadan hukum yang jelas. Namun ada beberapa perbedaan mencolok anatara startup dan perusahaan biasa berdasarkan beberapa aspek. Berikut akan dijelaskan lebih terperinci.

1. Tujuan

Startup Konvensional
Cenderung masih terus mencari model bisnis dan pangsa pasar, sehingga pertumbuhan perusahaan adalah tujuan utama dari perusahaan startup. Alih-alih mengejar keuntungan, malah biasanya perusahaan startup akan bakar uang diawal demi mencapai tujuannya. Biasanya berfokus kepada bagaimana bisa mendapat keuntungan sesegera mungkin. Artinya tujuannya sejak awal dijalankan adalah untuk memberikan profit kepada pemiliknya.

4.2. Pendanaan

Startup Konvensional
Hanya mengeluarkan modal saat bisnis mulai dirintis. Selanjutnya akan menunggu investor yang percaya pada bisnisnya untuk mendapatkan suntikan dana segar. Berasal dari satu atau lebih pemilik. Atau bisa juga mendapat tambahan dana dari profit yang diputar kembali.

4.3. Operasional

Startup Konvensional
Bisnis sepenuhnya dijalankan oleh manajemen perusahaan. Sedangkan investor atau pemodal tidak mencampuri, kecuali untuk keputusan-keputusan strategis barulah para investor akan dilibatkan. Pemilik hingga pemodal ikut andil dalam menjalankan bisnis, bahkan masuk dalam manajemen perusahaan. Hal itu membuat segala jenis kehendak dan keputusan terpengaruh oleh banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung.

5. Contoh dan Kategori Startup di Indonesia

Ada lebih dari 2000 perusahaan di Indonesia yang masuk pada kategori startup. Kabarnya, Indonesia sendiri menjadi urutan ke-5 negara dengan startup terbanyak. Wah luar biasa ya. Beberapa contoh perusahaan startup di Indonesia dari berbagai kategori berikut ini mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita semua.

Baca Juga: Kerja Sampingan Mahasiswa

5.1. Bidang Jual Beli atau Marketplace

Bisa dibilang, startup di bidang ini paling menjamur mengingat budaya belanja online di Indonesia sangat ngetren. Sebut saja Shopee dan Tokopedia, siapa sih yang tidak kenal 2 raksasa marketplace di Indonesia itu? Selain keduanya, masih ada banyak startup e-commerce lain, diantaranya: Bukalapak, JD.id, Blibli, Lazada, Sociolla (marketplace khusus produk kecantikan), dan TaniHub (marketplace khusus menjual sayuran).

5.2. Bidang Transportasi dan Akomodasi

Gojek dan Grab menjadi 2 startup paling populer di bidang transportasi. Selain kedua tersebut ada banyak perusahaan serupa seperti Maxim dan ojek online lokal lain.

Ada juga startup yang khusus melayani untuk pemesanan transportasi jenis lain seperti bus, kereta sampai pesawat yaitu Traveloka. Bisa dibilang dia adalah pemain terkuat diantara startup di bidang serupa seperti Pegipegi, Tiket.com, Agoda, dan lain-lain.

5.3. Bidang Finansial atau Keuangan

Startup di bidang financial technologi atau fintech juga termasuk yang paling meramaikan dunia startup. Mulai dari perusahaan yang menyediakan layanan dompet digital, investasi, sampai pinjaman online. Startup yang disebutkan berikut sudah terdaftar di OJK.

  • Dompet Digital: Dana, OVO, GoPay, LinkAja.
  • Investasi: IPOT, Bibit, Ajaib, Bareksa, Investree.
  • Kredit dan Pinjaman Online: Kredivo, Akulaku, PayLater, IndoDana.

5.4. Bidang Pendidikan

Startup di bidang pendidikan antara lain RuangGuru, Quipper, Zenius, Arkamedy dan lain-lain. Pada umumnya memberikan les atau pelajaran tambahan melalui video interaktif yang materinya disusun sekreatif mungkin agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

5.5. Bidang Kesehatan

Selain HaloDoc, startup di bidang kesehatan atau healthtech antara lain: KlikDokter, Konsula, Dokter.id, dan lain-lain. Memberikan layanan konsultasi langsung dengan dokter dan antar jemput obat di apotek.

6. Bidang Logistik

Startup e-commerce yang terus mengalami perkembangan pesat membuat startup yang bergerak di bidang penyedia layanan logistik juga semakin bermunculan. Mereka bersinergi dan membentuk satu alur unik yang saling membutuhkan, dimana e-commerce akan memakai jasa logistik untuk mengirimkan barang pesanan konsumen. Diantaranya ada NinjaExpress, Anteraja, Expedito, Kargo, dan lain-lain.

Itulah penjelasan singkat mengenai perusahaan startup dan contohnya yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan dapat sedikit membantu bagi yang sedang mencari pengertian apa itu bisnis startup. Sampai jumpa di artikel lain.

Artikel Terkait