R27mUISKY8MAeCpFpAtsSpjGWGukfoZYVKEfkHA4

Penjelasan Sistem dan Cara Kerja Dropship Dalam Jual Beli

Sistem kerja dropship memiliki resiko yang rendah dalam bisnis jual beli. Jika Anda ingin mulai berbisnis dengan modal minim, dropship bisa menjadi salah satu jawabannya. Dropship memiliki sistem kerja yang cukup unik. Yuk kita bahas seputar cara kerja sistem dropship sebagai pengetahuan dasar.

Cara Kerja Sistem Dropship
Gambar: unsplash.com

Apa itu Dropship?

Sebelum memulai bisnis dropship, penting untuk memahami terlebih dulu apa pengertian dropship itu sendiri. Dropship adalah suatu metode bisnis dimana seseorang menjual produk tanpa menyetok barang, melainkan menyalurkannya langsung dari pemasok (produsen / supplier) ke konsumen.

Metode bisnis ini sangat cocok untuk Anda yang memiliki modal terbatas atau tanpa modal sekalipun karena tidak perlu menyetok barang untuk dijual. Selain itu, bisnis dropship juga bisa dijadikan sebagai pekerjaan sampingan untuk Anda yang sudah memiliki pekerjaan tetap, ibu rumah tangga, atau bahkan dijadikan usaha sampingan pelajar dan mahasiswa sekalipun.

Cara Kerja Dropship dan Bedanya dengan Reseller

Secara garis besar, cara kerja dropship adalah menjadi perantara. Dropshipper (penjual) akan menjadi penghubung antara pemasok (produsen / supplier) dengan pembeli (konsumen). Tugas seorang dropshipper adalah mencari produsen yang siap berkomitmen untuk mengirim barang kepada konsumen Anda dengan menggunakan nama usaha Anda.

Pembeli memesan barang pada dropshipper, kemudian dropshipper akan menginfokan detail pemesanan pada pemasok. Pemasok akan segera mengemas dan mengirim barang ke alamat pembeli. Pada bagian detail nama "pengirim" akan dituliskan nama dropshipper, bukan nama pemasok.

Tidak perlu khawatir mencari pemasok yang bisa diajak kerjasama. Bisnis ini sudah sangat lumrah sehingga para pemasok seharusnya sudah sangat paham mengenai metode dropship. Pemasok akan sangat diuntungkan dengan adanya dropshipper karena mendapatkan pemasaran tambahan untuk produknya.

Sekilas bisnis dropship hampir sama seperti reseller karena sama-sama menjual produk milik orang lain. Perbedaanya hanya pada stok saja, dimana jika menggunakan metode reseller, penjual setidaknya harus menyetok barang dan mengurus proses penjualan sampai pengirimannya sendiri.

Kelebihan dan Kekurangan Dropship

Setiap bisnis pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Setelah tadi membahas pengertian dropship dan cara kerjanya, selanjutnya akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan bisnis dropship.

Kelebihan

Kelebihan atau keuntungan sistem kerja dropship bagi dropshipper (penjual) antara lain:

  1. Tergolong model usaha modal kecil yang untung besar
  2. Tidak perlu menyetok barang
  3. Resiko kerugian rendah karena tidak ada barang menumpuk
  4. Tidak perlu memikirkan proses produksi
  5. Tidak perlu repot melakukan pengiriman barang
  6. Bisa menjual berbagai macam produk sekaligus
  7. Bisa dilakukan saat waktu luang sehingga cocok dijadikan usaha sampingan ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, dll
  8. Bisa dilakukan kapan dan dimana saja (fleksibel)

Selain untuk dropshipper (penjual), keuntungan juga dapat dirasakan oleh pemasok, antara lain:

  1. Memiliki salesman gratis karena para dropshipper tidak perlu digaji
  2. Memperluas jangkauan pelanggan
  3. Meningkatkan penjualan
  4. Menambah pertumbuhan perusahaan karena semakin dikenal

Kekurangan

Meski banyak sekali kelebihan, bukan berati tidak ada kekurangannya. Dengan sistem kerja dropship yang demikian, terdapat beberapa kekurangan yang akan dirasakan, antara lain:

  1. Margin atau keuntungan yang tidak terlalu besar dibandingkan memiliki produk sendiri
  2. Gampang-gampang susah mencari pemasok yang amanah dan cocok dengan kita
  3. Tidak bisa menjamin kualitas produk yang dijual
  4. Tidak memiliki kendali terhadap bisnis. Mulai dari stok produk, pengiriman hingga komplen dari pelanggan yang harus selalu didiskusikan dengan pihak penyedia atau supplier

Jenis Usaha yang Bisa Menggunakan Sistem Dropship

Ada banyak jenis usaha atau yang bisa menggunakan metode dropship. Selama pemasok barang mau bekerja sama, maka peluang usaha dropship terbuka lebar. Berikut beberapa produk yang bisa dijual dengan sistem dropship. Mungkin bisa menjadi referensi untuk Anda.

  1. Makanan: kue kering, cemilan kekinian, frozen food, kopi, dll
  2. Fashion: baju, celana, tas, hijab, jam tangan, sepatu, baju trifted, dll
  3. Elektronik: handphone, laptop, powerbank, flashdisk, aksesoris (charger, batre, case), dll
  4. Kosmetik, skincare, dan obat-obatan

Itulah penjelasan mengenai dropship mulai dari pengertian, sistem dan cara kerja dropship, kekurangan dan kelebihan, hingga contoh bisnis dropship yang bisa dijalankan. Bisnis ini masih memberikan peluang yang baik dan cukup diminati oleh para pelaku usaha hingga sekarang.

Semoga artikel ini bisa memberikan tambahan informasi untuk Anda yang berniat untuk memulai usaha dropship atau bisnis dengan modal kecil.

Artikel Terkait